Membangun “Investasi Sosial” di HomegrownYK Volume Kedua
Gelaran micro gig triwulan,
Homegrown YK telah memasuki edisi yang kedua dan telah digelar pada hari Jumat,
2 Oktober 2015 yang lalu di rooftop Galeria Mall, Yogyakarta.
Ada banyak hal yang berbeda di Homegrown YK edisi ini dibanding edisi
perdananya 4 bulan silam. Selain menggunakan venue di atap sebuah mall dan hal
ini masih cukup asing untuk menggelar sebuah pertunjukan musik di Yogyakarta.
Pada Homegrown YK kali ini tidak menggunakan tema seperti halnya edisi perdana
yang mengangkat tema “Tribute to Joy Division”. Meskipun tidak memberikan tema
acara, pada Homegrown YK edisi kedua ini kami mengangkat dan memperkenalkan sebuah
issue:
”
Dan dengan mendatangkan band tamu dari kota Bandung, yaitu Poylester
Embassy dan Diocreatura dengan disandingkan bersama band asal Yogyakarta yaitu
Nervous, KAVVAH dan juga DJ Satio yang menggantikan DJ Ones.
Didukung penuh oleh VAST, sebuah brand streetwear asal Yogyakarta yang memadukan unsur unsur Vision,
Attitude, Sound, dan Theory,
Homegrown YK edisi kali ini berlangsung meriah. Sekitar 300 penonton telah
memadati rooftop Galeria Mall, Yogyakarta sejak pukul 7 malam. Penonton yang
datang pun penampilannya sedikit berbeda dibanding dengan gig yang biasa
digelar di kota ini, karena rata-rata tampil dengan style mereka masing-masing yang masih memperhatiakan nilai-nilai
fashion.
Acara dibuka sekitar pukul 7 malam dengan penampilan band pendatang
baru asal Yogyakarta, KAVVAH. Meskipun sang vokalis sedang mengalami gangguan
tenggorokan, KAVVAH dapat tampil cukup baik pada malam hari itu. Selanjutnya
band pendatang baru asal kota Bandung, Diocreatura yang digawangi oleh Ekki
Darmawan yang juga member dari band
Polyester Embassy dan juga Rock n Roll Mafia ini cukup mencuri perhatian para
penonton. Meskipun ini adalah penampilan perdana mereka di Yogyakarta,
Diocreatura tampil dengan baik dan memuaskan para penonton yang memadatai
rooftop Galeria Mall. NERVOUS, band indie rock asal Yogyakarta yang telah lama
vakum tentu menjadi perhatian khusus para penonton yang datang, meskipun
menggunakan additional guitarist, NERVOUS tidak Nampak kaku tampil meskipun ini
adalah kali perdana penampilan mereka setelah vakum kurang lebih selama 4
tahun. Band yang ditunggu-tunggu akhirnya tampil yaitu Poylester Embassy. Band
asal Bandung yang satu ini terlihat memuaskan para penonton yang memadati
venue, terliat dengan sangat antusias para penonton langsung berdesakan hingga
memenuhi bibir panggung. DJ Satio yang memutarkan musik sidestream era 80-90an tentu menjadi hiburan lain yang menjadi
penutup Homegrown YK edisi kedua kali ini.
Selain menyajikan pertunjukan musik di atas atap gedung dengan dihiasi
oleh city lights line, Homegrown YK
kali ini juga menyajikan beberapa booth di venue, seperti booth dari Canting
Restaurant, Booth dari VAST, booth dari KANS, booth Jogja Records Store dan
juga booth dari Monsterstress Records. Banyak juga ditemui wajah-wajah baru
yang datang ke acara ini, selain itu terlihat para penonton saling berinteraksi
satu dengan yang lain, tidak hanyak terfokus pada pertunjukan musik dan pulang
begitu saja setelah menonton apa yang ingin mereka tonton. Penononton tetap
bertahan di venue, ada yang menonton pertunjukan musik, ada yang bersosialisasi
satu dengan yang lain dan ada yang memanfaatkan photo booth untuk berfoto
dengan teman-teman dekat mereka dan diposting di media sosial. Karena dalam
sebuah MicroGigs yang akrab dan intim, saya, anda dan kalian semua terlibat
didalamnya sebagai stokeholder dari mulai panitia penyelenggara, audience,
sponsor, media partner dan para performer. Tentu hal ini menjadi suatu
pemandangan yang menarik ketika sebuah gigs telah menjadi lebih luas lagi
maknanya, karena adanya “investasi sosial” di dalamnya.
Teks: Komang Adhyatma
Foto: Bimo Dwi Putranto
Comments
Post a Comment